Penilaian dilakukan dengan
berbagai cara. Secara garis besar metode penilaian dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tes dan non tes. Penentuan metode penilaian yang akan digunakan selalu
diiringi dengan penentuan penggunaan alat pengumpul data penilaian.
A.
Tes
Wayan Nurkencana (1993), tes adalah suatu
cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus
dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang
tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan
dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah
ditetapkan
Overton, Terry (2008): test is a
method to determine a student’s ability to complete certain tasks or
demontstrate mastery of a skill or knowledge of content. Some types would be
multiple choice tests or a weekly spelling test. While it commonly used
interchangeably with assesment, or even evaluation, it can be distinguished by
the fact that a test is one form of an assesment. (Tes adalah
suatu metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan sejumlah tugas tertentu
atau\ mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan pada
suatu materi pelajaran. Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan ganda atau tes
mengeja mingguan. Seringkali penggunaannya tertukar dengan asesmen, atau bahkan
evaluasi (penilaian), yang mana sebenarnya tes dapat dengan mudah dibedakan
berdasarkan kenyataan bahwa tes adalah salah satu bentuk asesmen.)
Kesimpulan
Tentang Pengertian Tes:
·
Tes adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan
tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau
pengetahuan.
·
Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan ganda atau tes mengeja mingguan.
Metode tes digunakan dengan alat
penilaian berbentuk tes. Karena berbagai pertimbangan antara lain tujuan
kegiatan anak TK, metode tes jarang sekali digunakan. Namun tidak tertutup
kemungkinan guru menggunakan metode tes ini. Terdapat dua jenis tes, yaitu tes
standard dan tes buatan guru. Tes standard terdiri dari tes intelegensi, minat,
bakat kepribadian atau yang lainnya. Tes itu dihasilkan melalui prosedur yang
panjang. Penggunaan tes standard tersebut hanya oleh orang-orang yang memiliki
kualifikasi yang dituntut dalam penggunaan tes itu. Kalau guru ingin mengetahui
potensi yang berhubungan dengan intelegensi atau lainnya itu, guru harus
meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya menggunakan hasil tes untuk
lebih mengenali anak.
Tes buatan guru dapat dihasilkan
oleh guru, termasuk guru TK. Menurut Soemiartini (2000) dalam mengembangkan tes
ini, guru harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai.
B.
Non Tes
Selain tes, metode penilaian yang
lain adalah non tes. Metode ini digunakan dengan bantuan alat-alat penilaian
non tes. Alat penilaian non tes banyak jenisnya yang sering digunakan di TK
antara lain terdiri dari pemberian tuga, percakapan, observasi, portofolio dan
penilaian diri sendiri.
1.
Pemberian
Tugas
Pemberian
tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-tugas
tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini
dapat digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan
tugas tersebut. Pemberian tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan
secara kelompok, berpasangan atau individual. Data penilaian yang diperoleh
melalui pemberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format tugas, daftar
cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
2.
Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak dengan anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu. Ada dua macam percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penilaian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saja, kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh mengucapkan salam pada saat bertemu.
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak dengan anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu. Ada dua macam percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penilaian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saja, kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh mengucapkan salam pada saat bertemu.
3.
Observasi
(Pengamatan)
Observasi
atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data nilai yang dilakukan dengan
merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada
dasarnya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja, sehinggah ada
orang yang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik penilaian
yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk
memperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan perlu direncanakan sedemikian
rupa.
Contoh observasi
no
|
Nama anak
|
Tahu makan
ayam
|
Cara
memelihara ayam
|
Manfaat
daging, telur ayam
|
keterangan
|
|||
Ya
|
tidak
|
ya
|
Tidak
|
ya
|
tidak
|
|||
1
|
Tita
|
ü
|
|
ü
|
|
ü
|
|
baik
|
2
|
Fuji
|
ü
|
|
|
ü
|
|
ü
|
Cukup
|
3
|
rina
|
|
ü
|
|
ü
|
|
ü
|
kurang
|
|
4.
Catatan
anekdot
Catatan
anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun
yang negative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu pencatatan
hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam anekdot dapat meliputi prestasi
yang ditunjukkan anak baik berupa karya atau sikap dan perilaku.
contoh bentuk catatan anekdot
Bentuk catatan anekdot
1. Sampul
Catatan anekdot anak didik TK
Kelompok : B
Semester : II
Tahun pelajaran : 2011-2012
Nama TK : Kasih Bunda
Alamat TK : Jalan depati Parbo nomor 26 Kumun Debai
2. isi
Catatan anekdot anak TK
Kelompok : B
Semester : I
Tahun pelajaran : 2011-2012
Hari /
Tanggal
|
Nama anak
didik
|
Peristiwa
|
Tafsiran
|
Keterangan
|
Senin, 5
november 2012
|
Jessica
|
Anak tidak
mau melakukan dan mengikuti aktivitas atau kegiatan padahal anak tersebut
selalu ceria / gembira setiap melaksanakan kegiatan
|
Kemungkinan
ada permasalahan di rumah ( keluarga )
|
|
5.
Skala
penilaian
Skala
penilaian juga sering digunakan untuk pencatatan hasil pengamatan. Skala
penilaian memuat daftar kata-kata atau pernyataan mengenai tingkah laku, sikap,
dan atau kemampuan siswa. Skala penilaian ada yang berbentuk bilangan, huruf,
dan ada yang berbentuk uraian. Contoh : Aktivitas belajar anak 1 2 3 4 5. Angka
1 bisa berarti sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi dan 5 sangat tinggi.
6.
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja merupakan penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam
perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi
7.
Hasil
Karya
Hasil
karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat
berupa pekerjaan tangan atau karya seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar