:)

Perkenalkan Nama Saya Titin Kusayang,Saya Kuliah di Universitas Negeri Padang. Pernah Bersekolah Di SD 299/III Kumun Mudik, MTsN Model Sungai Penuh, Dan SMAN 4 Sungai Penuh. Semoga Postingan Saya Bermanfaat Untuk Anda.

Senin, 03 Desember 2012

Perkembangan Sosial Anak Usia Dini

 oleh
TITIN KUSAYANG
1105791
A.      Pendahuluan
Perkembangan sosial anak dimulai dari sifat egosentrik, individual ke arah interaktif, komunal. Pada mulanya anak bersifat egosentris, yaitu hanay dapat memandang dari satu sisi, yaitu dari dirinya sendiri. Ia tidak mengerti bahwa orang lain bisa berpandangan berbeda dengan dirinya. Oleh karena itu pada usia 2-3 tahun anak masih suka bermain sendiri (individual). Selanjutnya anak mulai berinteraksi dengan anak lain. ia mulai bermain bersama dan tumbuh sifat sosialnya.
Perkembangan sosial meliputi dua aspek penting yaitu kompetensi sosial, dan tanggung jawab sosial (Kostelnik, Soderman, & Waren, 1993). Kompetensi sosial menggambarkan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya secara efektif. Misalnya, ketika temannya menginginkan mainan yang sedang ia gunakania mau bergantian. Sedangkan tanggung jawab sosial antara lain ditujukan oleh komitmen anak terhadap tugas tugas nya, menghargai perbedaan individual, memperhatikan lingkungannya, dan mampu menjalankan fungsinya sebagai warga negara yang baik.
B.      Kekhasan perkembangan sosial anak
Semenjak anak mulai memasuki sekolah dasar, aktivitas kehidupan anak dalam keluarga sudah mulai berkurang. Hal ini disebabkan karena anak sudah musli mencurahkan perhatiannya kepada kelompok kelompok permainan yang terdapat dilingkungan masyarakat. Kelompok permainan diluar lingkungan keluarga anak disebut geng. Didalam geng anak berusaha mati matian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kelompok. Misalnya cara berpakaian, berperilaku dan dalam mengeluarkan pendapat.
Prayitno (1991 : 109) menjelaskan manfaat geng dalam perkembanagn sosial anak, yaitu :
1.       Belajar bertingkah yang demokrasi sehingga memiliki tingkah laku yang baik
2.       Belajar tenggang rasa/ menghargai pendapat orang lain
3.       Belajar bertanggung jawab
4.       Belajar mandiri
5.       Belajar menyesuaikan diri terhadap aturan aturan yang berlaku
6.       Belajar bekerja sama dalam menyelesaikan suatu kegiatan

C.      Faktor faktor ayng mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini
1.       Pengaruh orang tua
Tidak dapat diragukan lagi bahwa orang tua sangat mempengaruhi perkembangan tingkah laku sosial anak. Hubungan yang mendalam dan akrab besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi remaja. Namun karena remaja menjadi mandiri dan tidak mau lagi banyak diatur, serta dituntut patuh oleh orang tua dalam kehidupan sosial, maka terjadi konflik antara orang tua dan remaja. Senarnya hal ini tidak perlu terjadi kalau orang tua memberi kesempatan untuk mengambil keputusan tentang hubungan sosialnya seperti menentukan teman, anggota kelompok dan berbagai dalam kehidupan sosialnya.
2.       Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisikdan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial memberikan dan menerima pendapat orang lain. memerlukan kematangan intelektual dan emosional.  Disamping itu kemampuan berbahasa ikut pula menenuntukan.
3.       Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak bukan sebagai anak yang independen akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu, “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya.
4.       Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif akan memberi warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5.       Kapasitas mental : emosi dan intelegensi
Berpikir berarti meletakkan hubungan antar bagian pengetshusn ysng diperoleh manusia. Kemampuan berpikir mempenagruhi kemampuan belajar, memecahkan masalah , dan berbahasa. Perkembangan emosi seperti yang telah diuraikan di bab pertama, berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa tinggi, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat  menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
D.      Faktor pendukung perkembangan sosial
Prayitno (1991:113) mengemukakan bahwa faktor epndukung perkembanagn sosial adalah sifat altruistik. Kesadaran tentang diri sendiri, dan kesadaran tentang orang lain.
Kecenderungan anak memahami orang lain menyebabkan anak mudah bergaul dengan orang lain tanpa mempertimbangkan untung ruginya. Selain itu untuk menciptakan dan mengembangkan rasa sosial diperlukan kesadaran atas diri sendiri yang meliputi keinginan ataupun emosinya, serta kesadarn atas diri yang cukup tinggi. Kesadaran tentang diri orang lain, tentang perasaan orang dan mampu menempatkan diri dengan orang lain akan memudahkan mengembangkan tingkah laku sosial
E.       Penutup
Lingkungan sosial banyak memberikan pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan. Kehidupan sosial telah dimulai semenjak manusia dilahirkan dalam bentuk yang sederhana dan didasari oleh kebutuhan yang sdederhana pula. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan singkat. Hubungan sosial semakin berkembang pula.
Perkembangan sosial dipengaruhi oleh keluarga,kematangan, status sosial, pendidikan, dan kapasitas mental. Perkembangan sosial didukung oleh sifat altruistik, kesadaran tentang diri sendiri, dan kesadaran tentang orang lain.
Konsep diri akan mempengaruhi cara seseorang melihat dan memperlakukan dirinya dan cara orang lain (lingkungan) melihat dan memperlakukannya. Perkembangan sosial dipengaruhi pula oleh sekolah. Sekolah dengan segala kegiatannya baik bentuk kurikuler maupun ekstrakurikuler dapat mengembangkan dan meningkatkan perkembanagn sosial.
SUMBER BACAAN
Suyanto, Slamet, 2005, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Padang : UNP press
Khairanis dan Darnia Arief, 2000, Perkembangan dan Belajar Peserta Didik, Padang :  UNP press
Mudjiran, dkk, 1999, Perkembangan Peserta Didik, Padang : UNP Press
Ahmadi, abu. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar