:)

Perkenalkan Nama Saya Titin Kusayang,Saya Kuliah di Universitas Negeri Padang. Pernah Bersekolah Di SD 299/III Kumun Mudik, MTsN Model Sungai Penuh, Dan SMAN 4 Sungai Penuh. Semoga Postingan Saya Bermanfaat Untuk Anda.

Kamis, 14 Februari 2013

HAKIKAT PEMBELAJARAN TERPADU



A.      Pengertian Pembelajaran terpadu
Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning). Kurikulum terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai kegiatan sesuai dengan minat mereka. Sementara itu, pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (center core / center of interest);
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan menintegrasikan kegiatan kedalam semua bidang pengembangan, meliputi aspek kognitif, social-emosional, bahasa, moral, dan nilai nilai agama,  fisik motorik, dan seni. Semua bidang pengembangan tersebut dijabarkan kedalam kegiatan pembelajaran yang dipusatkan pada satu tema sehingga pembelajaran terpadu, khususnya di TK disebut juga pembelajaran tema.
Tema adalah ide pokok sehingga pembelajaran terpadu atau pembelajaran tema merupakan pendenkatan pembelajaran yang didasarkan atas ide pokok tentang anak dan lingkungannya, tema yang dipilih harus dimulai dari hal hal yang terdekat dengan anak menuju yang lebih jauh, mulai dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Penggunaan tema untuk mengorganisasikan pembelajaran anak di TK telah lama popular, yaitu sejaj John Dewey seorang tokoh pendidikan aliran fragmatisme yang mengusulkan kurikulum dihubungka dengan pengalaman hidup yang nyata.
Semua kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan pengalaman langsung (hands on experience) bagi anak serta memberikan berbagai pemahaman tentang lingkungan sekitar anak. kegiatan yang dilakukanpun memungkinkan anak untuk memadukan pengetahuan dan keterampilannnya dari pengalaman satu kepengalaman lainnya (Eliason dan Jenkins, 1994). Disamping itu, mengintegrasikan semua bidang pengembangan, pembelajaran terpadu jugs memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal, seperti melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar, mengobservasi, menghitung, mengingat, membandingkan, mengklasifikasi, bermain peran serta mengeksplorasikan gagasan, serta kreativitas.
Focus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang sitempuh anak asaat berusaha memahami isis dan kegiatan pembelajaran sejalan dengan bentuk bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan hal tersebut maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai :
1)      Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang pengembangan yang mencerminkan dunia nyata disekeliling anak sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak.
2)      Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara serempak (simultan)
3)      Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang pengembangan yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu penddekatan yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori oleh para tokoh Psikologi Gestalt, (termasuk teori Piaget) yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan menekankan pentingnya  program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak. Pendukung utama pembelajaran terpadu muncul dari kalangan konstruktivisme, seperti Vygotsky.  Kalangan ini menganjurkan dengan kuat bahwa seseorang belajar secara aktif membangun kebermaknaan dari pemngalaman pengalaman yang diperolehnya secara melekat. Kalangan konstruktivis juga menganjurkan bahwa pembentukan pengetahuan dan keterampilan seseorang terjadi secara dinams dan tergantung dengan pembuatan kaitan, merasakan pola pola, keterhubungan keterhubungan dari pengalaman yang dilaluinya.
Pelaksanaan pendekatan pembelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topic yang dipilih dan dikemabngakn oleh guru guru bersama sama dengan anak. tujuan dari tema ini bukan hanya semata mata untu menguasai konsep konsepa tau keterampilan saja, akan tetapi konsep konsep dan keterampilan tersebut berkaitan terkait satu sama lain dan digunakan sebagai alat dan wahana untuk mempelajarai dan menjelajahi tema yang dipilih. Contohnya pada “tema binatang, dan subtema kupu kupu” berbagai kegiatan pada setiap bidang pengembangan berorientasi pada teman yang dipilih. Bidang pengembangan seni kegiatannya adalah mewarnai kupu kupu, bidang pengembangan jasmani kegiatan yang dilakukan adalah menirukan gerakan kupu kupu, bidang pengambangan bahasa menceritakan perasaannya ketika melihat kupu kupu dan kegiatan pada bidang kognitif adalah mengamati warna warna pada tubuh kupu kupu. Dari contoh tersebut, berbagai konsep dan keterampilan digunakan sebagai alat dans arana untuk menjelajahi tema, yaitu kupu kupu.
Jika dibandingkan dengan kegiatan konvensional  maka pembelajaran terpadu tampaknya lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar atau mengarahkan anak secara aktif untuk terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajran terpadu ini lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing)
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/ pengembangan topik atau tema. Dalam langkah awal ini guru mengajak anak didiknya untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan topik atau tema tersebut. Dengan demikian anak didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan.
B.      Karakteristik pembelajaran terpadu
Hendrick (1986) dalam Ocih Setiasih (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu membantu anaka mengembangkan semua pemikirannya secara langsung dalam proses belajar mereka. Osborn and Osborn (1983) mengemukakan bahwa melalui program pembelajaran yang didasarkan pada tema, anak anak membangun hubungan yang utuh diantara informasi yang terpisah pisah untuk akhirnya membentuk konsep konsep yang lebih  rumit dan lebih abstrak.
Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu di TK bisa disebut sebagai salah satu upaya memperbaiki kualitasa pendidikan, terutama dalam rangka mengimbangi gejala penjejalan isi kurikulum yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan disekolah sekoah kita. Penjejalan isi kurikulum tersebut dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan anak karena hal seperti itu menuntut anak untuk mengerjakan aktivitas atau tugas tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, anak akan kehilangan kesempatan untuk melakukan hal hal yang menyenangkan pada masa kanak kanaknya yang seharusnya bisa mereka kerjakan, jika dalam proses pembelajaran, anak hanya merespon segalanya dari guru maka mereka anak kehilangan pengalaman pembelajaran yang alamiah  dan langsung (direct experience).
Terdapat beberapa karakteristik yang perlu anda pahami dari pembelajaran terpadu:
1)      Pembelajaran terpadu berpusat pada anak (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern ysng lebih banyak menempatkan anak sebagai sumber belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kemudahan kepada anakuntuk melakukan aktivitas belajar.

2)      Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalsaman langsung kepada anak (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, anak dihadapkan pada suatu yang nyata (konkret) sebagai sebagai dasar untuk memahami hal hal yang lebih abstrak. Pengalaman langsung merupakan pe ngalaman yang diperoleh anak dengan menggunakan semua pancaindranya, yaitu cara melihat, menyentuh, merabam, mendengar, merasa, dan mencium. Melalui pengalaman seperti ini anak akan membangun pengetahuannya sendiri dengan cara memanipulasi objek, mengamati suatu peristiwa atau perubahan, dan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan yang diperoleh anak dari pengalaman langsung tersebut adalah anak dapat mengembangkan keterampilan mengamati, membandingkan, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan mengemukakan pendapat.

3)      Pembelajaran terpadu menciptkaa kegiatan yang dapat mengoptimalkan semua pemikiran anak karena dalam pembelajaran terpadu  anak ditantang untuk menggunakan semua pemikiran dan pemahamannya melalui berbagai kegiatan yang mengeksplor lingkungannya dan melibatkans eluruh pancaindranya. Hal ini akan melibatkan aktivitas mental anak secara optimal.

4)      Pembelajran terpadu menyajikan konsep konsep dari berbagai bidang pengemabngan dalam suatu proses pembelajaran. Denagn demikian, anak dapat memahami konsep konse tersebut secara utuh. Mhal ini dieprlukan untuk memabntu anak dalam memecahakan asalah yang diahdapi dalam kehidupan sehari hari.

5)      Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat memilih tema apa saja yang dekat dengan dunia anak dan mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena penenuan tema sesuai dengan minat anak maka anak akan memperoleh pemahaman yang  lebih baik dan anaka akan lebih tertarik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

6)      Hasil pembelajaran yang akan dicapai adalah agar setiap aspek pengembangan dapat berkembangan sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, dengan demikian, hendaknya anak diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya melalui berbagai kegiatan dalam pembelajaran terpadu.

Menurut Depdikbud (1996:3),pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
a)       Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.Pembelajaran terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau mengahdapi kejadian yang ada di depan mereka.

b)      Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata . Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari semua konsep yang diperoleh ,dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional.siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.

c)       Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan  siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secar langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri,bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen.Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan katalisator,sedang siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pemberitahuan.

d)      Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran,baik secara fisik,mental,intelektual,maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat ,minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.Dengan demikaian pembelajaran terpadu bukan hanya sekedar merancang aktivitas-aktivitas dari masing -masing mata pelajran yang saling terkait.Pembelajaran terpadu bisa saja dikembanagkan dari suatu tema yang disepakati bersma dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
Kelebihan pembelajaran terpadu
1)      Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan atau sesuai demgan tingkat perkembangan anak.
2)      Kegiatan kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terapadu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
3)      Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4)      Pembelajaran trpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak
5)      Menyajikan kegiatan yang bersifat fragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui anak dalam lingkungannya,
6)      Menumbuhkembangkan keterampilan social anak, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan anak.

3 komentar:

  1. Trimakasih Titinkusayang,,,,,,tulisan ini sangat bermanfaat buat sy dan rekan sesama guru SD dan TK

    BalasHapus
  2. ia sama sama. semoga apa yang saya post kan disini dapat bermanfaat bagi kita semua :)

    BalasHapus