A.
Pengertian
Pembelajaran terpadu
Menurut
Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi
pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam
suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum),
hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning).
Kurikulum terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata
pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang
bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh
dikatakan tidak ada. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari
sesuatu kelas pada hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai
kegiatan sesuai dengan minat mereka. Sementara itu, pembelajaran terpadu
menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur
yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik
pusatnya (center core / center of interest);
Pembelajaran
terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
menintegrasikan kegiatan kedalam semua bidang pengembangan, meliputi aspek
kognitif, social-emosional, bahasa, moral, dan nilai nilai agama, fisik motorik, dan seni. Semua bidang pengembangan
tersebut dijabarkan kedalam kegiatan pembelajaran yang dipusatkan pada satu
tema sehingga pembelajaran terpadu, khususnya di TK disebut juga pembelajaran
tema.
Tema
adalah ide pokok sehingga pembelajaran terpadu atau pembelajaran tema merupakan
pendenkatan pembelajaran yang didasarkan atas ide pokok tentang anak dan
lingkungannya, tema yang dipilih harus dimulai dari hal hal yang terdekat
dengan anak menuju yang lebih jauh, mulai dari yang sederhana menuju yang lebih
kompleks. Penggunaan tema untuk mengorganisasikan pembelajaran anak di TK telah
lama popular, yaitu sejaj John Dewey seorang tokoh pendidikan aliran
fragmatisme yang mengusulkan kurikulum dihubungka dengan pengalaman hidup yang
nyata.
Semua
kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan pengalaman langsung (hands on
experience) bagi anak serta memberikan berbagai pemahaman tentang lingkungan
sekitar anak. kegiatan yang dilakukanpun memungkinkan anak untuk memadukan
pengetahuan dan keterampilannnya dari pengalaman satu kepengalaman lainnya
(Eliason dan Jenkins, 1994). Disamping itu, mengintegrasikan semua bidang
pengembangan, pembelajaran terpadu jugs memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal, seperti melatih
kemampuan motorik halus dan motorik kasar, mengobservasi, menghitung,
mengingat, membandingkan, mengklasifikasi, bermain peran serta
mengeksplorasikan gagasan, serta kreativitas.
Focus
perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang sitempuh anak asaat
berusaha memahami isis dan kegiatan pembelajaran sejalan dengan bentuk bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan hal
tersebut maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai :
1) Suatu pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan berbagai bidang pengembangan yang mencerminkan dunia nyata
disekeliling anak sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak.
2) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan anak secara serempak (simultan)
3) Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep
dalam beberapa bidang pengembangan yang berbeda, dengan harapan anak belajar
dengan lebih baik dan bermakna.
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu penddekatan yang berorientasi pada kebutuhan
perkembangan anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang
menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan
dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori oleh para tokoh
Psikologi Gestalt, (termasuk teori Piaget) yang menekankan bahwa pembelajaran
haruslah bermakna dan menekankan pentingnya
program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak.
Pendukung utama pembelajaran terpadu muncul dari kalangan konstruktivisme,
seperti Vygotsky. Kalangan ini
menganjurkan dengan kuat bahwa seseorang belajar secara aktif membangun kebermaknaan
dari pemngalaman pengalaman yang diperolehnya secara melekat. Kalangan
konstruktivis juga menganjurkan bahwa pembentukan pengetahuan dan keterampilan
seseorang terjadi secara dinams dan tergantung dengan pembuatan kaitan,
merasakan pola pola, keterhubungan keterhubungan dari pengalaman yang
dilaluinya.
Pelaksanaan
pendekatan pembelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topic yang dipilih dan
dikemabngakn oleh guru guru bersama sama dengan anak. tujuan dari tema ini
bukan hanya semata mata untu menguasai konsep konsepa tau keterampilan saja,
akan tetapi konsep konsep dan keterampilan tersebut berkaitan terkait satu sama
lain dan digunakan sebagai alat dan wahana untuk mempelajarai dan menjelajahi
tema yang dipilih. Contohnya pada “tema binatang, dan subtema kupu kupu”
berbagai kegiatan pada setiap bidang pengembangan berorientasi pada teman yang
dipilih. Bidang pengembangan seni kegiatannya adalah mewarnai kupu kupu, bidang
pengembangan jasmani kegiatan yang dilakukan adalah menirukan gerakan kupu kupu,
bidang pengambangan bahasa menceritakan perasaannya ketika melihat kupu kupu
dan kegiatan pada bidang kognitif adalah mengamati warna warna pada tubuh kupu
kupu. Dari contoh tersebut, berbagai konsep dan keterampilan digunakan sebagai
alat dans arana untuk menjelajahi tema, yaitu kupu kupu.
Jika
dibandingkan dengan kegiatan konvensional
maka pembelajaran terpadu tampaknya lebih menekankan pada keterlibatan
anak dalam proses belajar atau mengarahkan anak secara aktif untuk terlibat
dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajran
terpadu ini lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing)
Pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang memperhatikan dan
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally
Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran yang
menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak.
Langkah
awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/ pengembangan
topik atau tema. Dalam langkah awal ini guru mengajak anak didiknya untuk
bersama-sama memilih dan mengembangkan topik atau tema tersebut. Dengan
demikian anak didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pembuatan
keputusan.
B.
Karakteristik
pembelajaran terpadu
Hendrick (1986) dalam Ocih Setiasih (2005) mengemukakan bahwa
pembelajaran terpadu membantu anaka mengembangkan semua pemikirannya secara
langsung dalam proses belajar mereka. Osborn and Osborn (1983) mengemukakan
bahwa melalui program pembelajaran yang didasarkan pada tema, anak anak
membangun hubungan yang utuh diantara informasi yang terpisah pisah untuk
akhirnya membentuk konsep konsep yang lebih
rumit dan lebih abstrak.
Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu di TK bisa disebut sebagai
salah satu upaya memperbaiki kualitasa pendidikan, terutama dalam rangka
mengimbangi gejala penjejalan isi kurikulum yang sering terjadi dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan disekolah sekoah kita. Penjejalan isi kurikulum
tersebut dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan anak karena hal seperti itu
menuntut anak untuk mengerjakan aktivitas atau tugas tugas yang melebihi
kapasitas dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, anak akan kehilangan
kesempatan untuk melakukan hal hal yang menyenangkan pada masa kanak kanaknya
yang seharusnya bisa mereka kerjakan, jika dalam proses pembelajaran, anak
hanya merespon segalanya dari guru maka mereka anak kehilangan pengalaman
pembelajaran yang alamiah dan langsung
(direct experience).
Terdapat beberapa karakteristik yang perlu
anda pahami dari pembelajaran terpadu:
1)
Pembelajaran
terpadu berpusat pada anak (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern ysng lebih banyak menempatkan anak sebagai sumber belajar. Guru
lebih berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kemudahan kepada
anakuntuk melakukan aktivitas belajar.
2)
Pembelajaran
terpadu dapat memberikan pengalsaman langsung kepada anak (direct experiences).
Dengan pengalaman langsung ini, anak dihadapkan pada suatu yang nyata (konkret)
sebagai sebagai dasar untuk memahami hal hal yang lebih abstrak. Pengalaman
langsung merupakan pe ngalaman yang diperoleh anak dengan menggunakan semua
pancaindranya, yaitu cara melihat, menyentuh, merabam, mendengar, merasa, dan
mencium. Melalui pengalaman seperti ini anak akan membangun pengetahuannya
sendiri dengan cara memanipulasi objek, mengamati suatu peristiwa atau
perubahan, dan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan
yang diperoleh anak dari pengalaman langsung tersebut adalah anak dapat
mengembangkan keterampilan mengamati, membandingkan, mengklasifikasi,
menyimpulkan, dan mengemukakan pendapat.
3)
Pembelajaran
terpadu menciptkaa kegiatan yang dapat mengoptimalkan semua pemikiran anak
karena dalam pembelajaran terpadu anak
ditantang untuk menggunakan semua pemikiran dan pemahamannya melalui berbagai
kegiatan yang mengeksplor lingkungannya dan melibatkans eluruh pancaindranya.
Hal ini akan melibatkan aktivitas mental anak secara optimal.
4)
Pembelajran
terpadu menyajikan konsep konsep dari berbagai bidang pengemabngan dalam suatu
proses pembelajaran. Denagn demikian, anak dapat memahami konsep konse tersebut
secara utuh. Mhal ini dieprlukan untuk memabntu anak dalam memecahakan asalah
yang diahdapi dalam kehidupan sehari hari.
5)
Pembelajaran
terpadu bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat memilih tema apa saja yang
dekat dengan dunia anak dan mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran. Oleh
karena penenuan tema sesuai dengan minat anak maka anak akan memperoleh
pemahaman yang lebih baik dan anaka akan
lebih tertarik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
6)
Hasil
pembelajaran yang akan dicapai adalah agar setiap aspek pengembangan dapat
berkembangan sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, dengan demikian, hendaknya
anak diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya melalui
berbagai kegiatan dalam pembelajaran terpadu.
Menurut Depdikbud
(1996:3),pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa
karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
a)
Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat
perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang
kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.Pembelajaran
terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa lebih arif dan bijak di dalam
menyikapi atau mengahdapi kejadian yang ada di depan mereka.
b)
Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata . Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari semua konsep yang diperoleh ,dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional.siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata . Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari semua konsep yang diperoleh ,dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional.siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.
c)
Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secar langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri,bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen.Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan katalisator,sedang siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pemberitahuan.
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secar langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri,bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen.Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan katalisator,sedang siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pemberitahuan.
d)
Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran,baik secara fisik,mental,intelektual,maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat ,minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.Dengan demikaian pembelajaran terpadu bukan hanya sekedar merancang aktivitas-aktivitas dari masing -masing mata pelajran yang saling terkait.Pembelajaran terpadu bisa saja dikembanagkan dari suatu tema yang disepakati bersma dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran,baik secara fisik,mental,intelektual,maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat ,minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.Dengan demikaian pembelajaran terpadu bukan hanya sekedar merancang aktivitas-aktivitas dari masing -masing mata pelajran yang saling terkait.Pembelajaran terpadu bisa saja dikembanagkan dari suatu tema yang disepakati bersma dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
Kelebihan
pembelajaran terpadu
1) Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu
relevan atau sesuai demgan tingkat perkembangan anak.
2) Kegiatan kegiatan yang dipilih dalam
pelaksanaan pembelajaran terapadu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi
anak sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4) Pembelajaran trpadu dapat menumbuhkembangkan
keterampilan berpikir anak
5) Menyajikan kegiatan yang bersifat fragmatis
sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui anak dalam lingkungannya,
6) Menumbuhkembangkan keterampilan social anak,
seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan anak.
Trimakasih Titinkusayang,,,,,,tulisan ini sangat bermanfaat buat sy dan rekan sesama guru SD dan TK
BalasHapusia sama sama. semoga apa yang saya post kan disini dapat bermanfaat bagi kita semua :)
BalasHapuskak, sumbernya dari mana a ini?
BalasHapus