A. Hubungan Filsafat dengan Agama
Filsafat
dan agama baru dapat dirasakan faedahnya dalam kehidupan manusia apabila
merefelesikanya dalam diri manusia. Menurut Prof.Nasioen,SH mengatakan bahwa
“Filsafat yagn sejati haruslah berdasarkan kepada agama, apabila filsafat tidak
beradasarkan agama, dan hanya semata-mata berdasarkan atas akal pikiran saja,
maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif. Karena yang
emmberikan pandangan dan putusan adalah akal pikiran.
Filsafat
dan agama mempunya hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia artinya
keduanya tidak ada alat penggerak dan tenaga utama di dalam diri manusia, yang
dikatakan alat dan penggerak tenaga utama pada diri manusia adalah akal,
pikiran, rasa, dan kenyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai
kebahagiaan bagi dirinya. Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman
hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan,
kedamaian, dan kesejahteraan. Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit
dan berat, maka timbullah kesadaranyna, bahw amanusia merupakan makhluk yang
tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan bahwa
yang dapat menolong dan menangkan hidupnya adalah Tuhan Sang Pencipta.
Menurut
Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi
manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan
pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena
ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga
yang bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik dan merenungkannya
sebagai suatu tuntutan kosmis,. Menusia menjadi penganutnya yang setia terhadap
agama karena manurus keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat
berharga bagi hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun
oleh akal sepert halnya menguji kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih
banyak menyangkut perasaan dan keyakinan. Agama merupakan sesuatu yang ada,
karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan pengkajian filsafat.
Landasan agama atau tauhid meurpkan landasan utama yang perlu diperhatikan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dnia dan menjadi
bekal di akhirat nanti. Misalnya dalam melaksanakan proses pendidikan dan
pembelajran bagi anak didi, dimna alandasan tauhi dan spritual keagaaamini
menyangkut dengan hakikat menusi asebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena
itu pendidikan dan pemblajarna yang harus dilakukan harus mengacu pada
pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidan dan
spritual kegaman yaitu menurut ajaran agama islam. Pandangan filsafat menurut
agama islam tertung semuanga pada Al-qur’an yang dijadikan seabgaipegangan dan
pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya.
Baik hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak
yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Filsafat
merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh
sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar
yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting
dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang menciptakan semua yang ada
dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia, adanya kebajikan,
sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidi oleh filsafat karena itu
meurpakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan pada
wahtu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan
pada pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang
yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama
gama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimnaa aturah Allah
adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah. Jadi agama dan pendidikan
merupakan dual yang saling berhubungan dan saling berkaitan, maksudnya adalah
didalam agama ada aturan-aturan yang harus dipatuhi sedangkan dalam pendidikan
juga ada aturan yang harus dipatuhi dan semua atuaran baik agama maupun
pendiidkan dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Dimana
dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya : setiap orang
diharapkan merenung dalamhikmah untuk menjadi prosesn pendidikan dan
usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga
negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga
negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat
dijadikan perinsip dan keyakinan.
B. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Pandangan
fislafat pendidikan sama dengan perananya merupakan landasan filosofis yang
menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Dimana landasan filsofis
merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menalaah
sesautu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual tentang religi dan etika
yang bertumpu pada penalran. Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan
sangat erat kaitannya, dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia
dan masyarkaat sedangkan pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.
Pandangan
filsafat pendidikan sama pernaannya dengan landasan filosofis yang menjiwai
seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan
terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang
manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra
tersebut. Formula tentang hakekat dan martabat manusa serta masyarakat erutama
di Indonesia dilandasi oleh
filsafat yagn dianus bangsa Indonesia
dilandasi oleh fislafat yagn dianus bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan
masyarakat yang dianggap baik, sumber dari egama sumber yang menadi pangkal
serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan dan
pembelajaran.
Filsafat
mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan antara lain
pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi
landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu,
pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan danperkembangan anak akan
berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan
kepada flsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk
memperkembangkan diri. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal.
Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan
saja
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau
pemahaman yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak
begitu mendalam
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan
yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikannya
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat
pendidikan tetapi sudut pandangannya berlainan
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai
pendidik dia mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan
menunjukkan dirinya pda masalah pendiidkan pad aumumnya serta bagaimna amasalah
itu mengganggu pada penyekolhan yang menyangkut masalah perumusan tujuan,
kurkulum, organisasi sekolah dan sebagainya. Dan para pendidik juga
mengahrapkan dari ahli filsafat pendiidkan suatu klasifikasi dari uraian lebih
lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutam adalam
kotraversi pendidikan sistem-sistem, pengjuian kopetensi minimal dan kesamaan
kesepakatan pendidikan.
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara
filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat
tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan
filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha
untuk mencapai kebijakan dankearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan
ilmu ayng pad ahakekantya jawab dari pertanyaa-pertanyaan yagn timbul dalam
lapangan pendidkan. Oleh karen aberisfat filosofis, dengan sendirinya filsafat
pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis
terhadap lapangan pendidikan.
C. Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan
Pada pokoknya
kebudayaan adalah semua ciptaan manusi ayang berlangsung dalam kehidupan.
Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi, yaitu
pendidikan adalah proses pengeporar kebudayaan dalam arti membudayakan manusia
aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah kebudayaan itu menjadi sikap
mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian anak didik. Jadi hubungan
pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan nilai demokrasi. Dimana
fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan yang lebih utama
yaitu untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni
mampu menciptakan kebudayaan.
Perlu
disadari bahwa maanausi sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara
hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan
sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan
baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman
pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas
filosofis yang menjamin tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya,
marbtabat bangsawa, kewibawaan dan kejayaan negara.
Pentingnya
kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional
mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata
sosial dalam menunjang proses pengembangan danpembangunan nasional serta
melestarikan nilai-nilai luruh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan
masyarakat untuk menumbuhkan kreaktivtas ke arah pembaharuan dalam usaha
pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.
Pengertian kebudayaan dair beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu
keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
keilmuan, hukum, adat istiadan dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang
didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang
sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajri dan hasil tingkah laku yang
dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota
masyarakat lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian
dari lingkungan hiup yang dicptakan oleh manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan
masyarkat, berbagai macam kekuatan harus dihapi sepert kekuatan alam dan
kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik
secara spritual maupun materil. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya,
melalui akalnya manusia danpat mengembangkan kebudyaan. Begitu pula manusia
hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan
memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil
ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan
mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan
terjaga untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsfat, kita dapat
mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang
mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadal alam lingkungannya.
Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. pembeda manusia dengan binatan
5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan
berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa
seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan
orang lain
7. sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarkat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat
melahirkan teknologi atau kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama
dlaam melindungi masyarakt terhadap lingkungan di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar