1. Pengertian
tingkah laku menyimpang
Perilaku
seseorang dapat dikatakan menyimpang jika perilaku tersebut dapat merugikan
dirinya sendiri maupun orang lain dan melanggar aturan-aturan nilai-nilai serta
norma menurut Andi Mappiare ( 1982 ), perilaku menyimpang disebut juga perilaku
/tingkah laku bermasalah. Perilaku agresif ada yang menggangkap sebagai
perilaku menyimpang karena telah melanggar tata karma dari budaya kita yang
cenderung mengajar anak menjadi penurut. Dengan kata lain, anak yang baik
adalah anak yang penurut pada apa yang dikehendaki oleh orang tua, guru dan
orang dewasa lainnya. Menurut pandangan aliran Behaviorisme perilaku menyimpang
terjadi apabila:
·
Seseorang
dihadapkan pada konflik-konflik yang tidak mampu diatasinya
·
Seseorang
gagal menemuukan cara-cara penyesuaian yang cocok untuk perilaku
·
Seseorang
belajar tentang cara-cara yang tidak mampu diatasinya
Sedangkan cirri-ciri pribadi mental
yang sehat adalah sebagai berikut :
1) Perasaan yang aman dan tentram
2) Mempunyai spontanitas dan emosional
3) Mempunyai kontak dengan sesuatu realita
4) Memiliki dorongan dan nafsu jasmaniah
yang sehat
5) Mempunyai pemahaman diri yang baik
6) Mempunyai tujuan hidup yang sehat
7) Memiliki kemampuan untuk belajar
8) Adanya kesanggupan untuk memenuhi
kebutuhan kelompok
9) Aanya sikap emansipasi yang sehat
terhadap kelompok
2. Jenis-jenis
perilaku menyimpang
a. Berbohong
Anak kecil yang berbohong biasanya tidak bermaksud menipu orang
lain, melainkan sedang mengkhayal. Kebohongan yang terjadi antara lain karena ia membesar-besarkan, tidak
akurat dan meniru ketidak jujuran orang lain disebabkan hasrat anak untuk
menghindari hukuman atau ancaman hokum.
b. Kecurangan
Kecurangan dalam permainan umum
terjadi diantara anak semua usia karena kemenangan mempunyai nilai social yang
tinggi.
c. Mencuri
Walaupun kebanyakan anak belajar padaa
usia dini bahwa mengambil milik orang itu salah, mereka melakukannya bilamana
mereka mengiginkan sesuatu yang dirasakan tidak dapat diperoleh dengan cara
lain. Mencuri paling umum terjadi bila anak merasa mereka tidak akan tertangkap
basah
d. Merusak
Pada anak kecil , merusak biasanya tidak disengaja, kecuali jika
dilakukan sebagai pembahasan . anak yang lebih besar kurang merusak
dibandingkan yang lebih kecil karena mereka takut dihukum. Merusak biasanya
terjadi sebagai kegiatan kelompok dan merupakan ekspresi permusuhan terhadap
orang yang milik nya dirusak.
e. Membolos
Puda anak kecil, membolos
biasanya diakibatkan rasaa takut ke sekolah/fobia sekolah, yang disebabkan
bukan karena sekolah, melainkan karena situasi rumah. Pada anak yang lebih besar, membolos biasanya
disebabkan oleh nilai-nilai buruk, kurangnya penerimaan teman sebaya, tidak
naik kelas atau hukuman karena perilaku yang salah.
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya tingkah
laku menyimpang
a. Faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri anak
a. Potensi kecerdasan rendah
b. Belajar penyesuaian diri yang salah
c. Tingkah laku yang menyimpang itu
mendapatkan penguatan dari lingkungan
d. Tidak
menemukan figure/model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari
e. Anak mendapatkan hambatan dalam
memuaskan keinginannya
b. Faktor yang berasal dari luar diri
anak
1) Lingkungan keluarga
a. Suasana kehidupan keluarga yang tidak
menimbulkan rasa aman
b. Kontrol orang tua rendah , menyebabkan
berkurangnya disiplin dalam kehidupan keluarga
c. Sifat orang tua dalam mendidik anak
adalah sebagai berikut:
1. Orang tua yang otoriter, banyak
mengatur dan menuntut terlalu keras kepada anak. Membuat setiap masalah menjadi
sesuatu yang terkontrol dan menciptakan lebih banyak lagi pertentangan dan
pemberontakan
2. Orang tua jenis tenang, orang tua ini
akan mengeluarkan uang atau melapang kan hati mereka sendiri terhadap batasan-batasan luar dengan tujuan
untuk menghindari konflik
3. Orang tua jenis pencemas, orang tua
jenis ini tidak menegakan disiplin yang
semestinya kepada anak-anak mereka dan
mengasuh anak mereka dengan penuh kekhawatiran
4. And yanya krisis atau transisi dalam
hidup anak , seperti perubahan situasi, pindah sekolah, pindah kota, atau
menghadapi perceraian orang tua
5. Kehadirannya dalam keluarga tidak
diinginkan , sehingga orang tua tidak mennyayanginya.
2) Lingkungan sekolah
1) Pendekat yang dilakukan guru tidak
sesuai dengan perkembangan anak
2) Sarana dan prasarana sekolah kurang
memadai, sehingga aktivitas anak sangat terbatas
3) Lingkungan masyarakat
1) Kurangnya partisipasi aktif dari
masyarakat dalam pembelajaran anak atau mencegah melakukan pelanggaran
2) Adanya film yang bertemakan kekerasan
yang ditonton anak, termasuk film kartun, smacdown
4. Usaha-usaha
guru untuk memperbaiki perilaku menyimpang
a. Hubungan keluarga yang harmonis dan
terbuka
b. Membantu mengatasi berbagai kesulitan
yang dihadapi anak
c. Menjalin kerja sama dengan berbagai
pihak terkait untuk menghindari dan mengatasi perilaku menyimpang pada anak
d. Menyediakan fasilitas, sarana dan
prasarana bermain sambil belajar dengan tujuan mengruangi aktivitas anak yang
negative
e. Memeberikan hadiah pada anak setiap
kali ia bermain tanpa menyakiti orang lain atau tanpa berteriak
f.
Setiap
kali anak melakukan tingkah laku menyimpang jangan memberikan hukuman fisik
tetapi berilah hukuman dengan cara lain
g. Mengatakan pada anak bahwa tingkah
laku mereka mengganggu orang lain, dengan cara tidak menyakitkan perasaan atau
perkelahian
h. Mengembangkan
pertimbangan-pertimbanagn social pada diri anak seperti memberikan penjelasan
tentang apa yang seharusnya dapat dilakukan untuk menghindari perkelahian, apa
akibat dari tingkah laku menyimpang yang dilakukannya seperti ia tidak akan
disukai teman atau membuat teman kesakitan dan akan membuatnya kehilangan teman
i.
Mengajarkan
anak untuk memahami perasaan orang lain akibat perbuatannya
j.
Mengajarkan
anak keterampilan social yaitu cara menyelesaikan masalah yang tidak melalui
perkelahian
k. Mencari alternative lain untuk
melepaskan kemarahan anak seperti bermain olah raga
l.
Memberikan
anak aktivitas lain selain yang dapat membuat anak sibuk, seperti seni dan
music
m. Tidak membandingkan anak dengan anak
lain
n. Tidak terlalu menunjukkan perhatian
berlebihan pada tingkah laku anak
o. Tidak terlalu memaksakan anak, tapi
doronglah secara perlahan
p. Tidak member label atau cap anak nakal atau aneh pada
anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar